Mengacu pada statistik, Chelsea sebanarnya tak pantas kalah. Sepanjang 90 menit, John Terry dan kawan-kawan mampu mendominasi pertandingan hingga 69 persen. Mereka juga melepaskan 19 tembakan, di mana 3 di antaranya mengarah ke gawang tuan rumah. Bandingkan dengan Wolves yang lebih banyak bertahan dan hanya mendapat dua peluang saja.
Gol semata wayang di pertandingan ini terjadi saat pertandingan baru berjalan lima menit. Gol berawal dari tendangan penjuru Wolves. Bola kemudian membentur kaki Bosingwa dan masuk ke gawang Peter Cech.
Chelsea langsung bereaksi. Frank Lampard dan kawan-kawan menerapkan permainan cepat untuk menggempur tuan rumah. Sayangnya, usaha mereka kerap mentah karena pertahanan Kevin Doyle dan kawan-kawan tampil disiplin.
Di babak kedua Chelsea menyerbu Wolves habis-habisan. Semua usaha mereka kerahkan untuk mendapatkan gol. Dimulai dari tandukan Florent Malouda memanfaatkan umpan Kalou di menit ke-57. Namun, apa daya, usaha ini tak berbuah apa-apa.
Didier Drogba yang frustrasi melepas tembakan keras di menit ke-66. Sial bagi Drogba, tembakannya itu hanya membentur tiang gawang.
Melihat timnya terus kesulitan, Carlo Ancelotti langsung memasukkan tenaga tambahan yakni dua striker, Daniel Sturridge dan Nicolas Anelka. Sayangnya, perubahan strategi ini tak berbuah apa-apa karena hingga akhir laga, Wolves mampu mempertahankan keunggulan mereka.
Susunan pemain
Wolverhampton: Wayne Hennessey; Christophe Berra, Richard Stearman, George Elokobi, Ronald Zubar; David Edwards, Kevin Foley, Stephen Hunt, Matthew Jarvis; Kevin Doyle (Stephen Ward 70), Steven Fletcher (Sylvan Ebanks-Blake 70)
Chelsea: Petr Cech; John Terry, Branislav Ivanovic, Ashley Cole, José Bosingwa; Michael Essien, Frank Lampard, Ramires (Daniel Sturridge 72); Florent Malouda, Didier Drogba, Salomon Kalou (Nicolas Anelka 66)
Sumber : KOMPAS.com
0 komentar:
Posting Komentar