JAKARTA, - Dengan langkah sigap, Arty Ardhila, pelajar SMAN 1 Bengkalis, melangkah menuju tiang bendera yang terletak di depan podium dimana Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta Ibu Ani Yudhoyono, Wakil Presiden Boediono dan Ibu Herawati Boediono, dan jajaran menteri Kabinet Indonesia Bersatu II duduk.
Di atas kedua tangannya, terdapat Bendera Merah Putih. Tatapan matanya penuh percaya diri. Gerakannya lincah dan tegap. Sejurus kemudian, berkibarlah Bendera Merah Putih.
Arty, begitu panggilan pelajar kelahiran 2 Januari 1993 akrab disapa, pada Selasa (17/8/2010) ini diberi kehormatan untuk membawa baki Bendera Merah Putih setelah digembleng selama tiga minggu di Cibubur. "Senang banget bisa tampil di hadapan Presiden dan pejabat-pejabat. Ini pengalaman yang tak terlupakan," ujar siswa kelas III IPA ini kepada Kompas.com dengan berseri-seri.
Arty mengatakan, dirinya memang telah berniat menjadi anggota Paskibraka di Istana Merdeka sejak tahun lalu. Namun, hal itu baru tercapai tahun ini. Sehari-hari, Arty aktif di kelompok marching band milik Pemda Bengkalis. Selama masa pelatihan di Cibubur, Arty mengaku memiliki banyak pengalaman suka-duka.
Sukanya, Arty mengaku mengenal teman-teman dari seluruh provinsi di Indonesia, hingga mendapat pelatihan dan pendidikan tentang paskibraka dan public speaking. Dukanya? "Saya terpisah dari keluarga selama tiga minggu," kata Arty.
Dikatakannya, sejak dikarantina, telepon genggam dan kamera disita panitia. Selama masa latihan, dirinya tidak diperkenankan berkomunikasi dengan keluarga. Bahkan, ibu Arty tak dapat hadir di Istana Merdeka untuk menyaksikannya membawa Bendera Merah Putih. "Dananya tidak ada, kak. Tidak mungkin dipaksa juga. Ya, kan ibu bisa menyaksikannya lewat televisi," ujarnya seraya tersenyum.
Selulus nanti, Arty bercita-cita berkuliah di universitas di ibu kota provinsi di Riau. "Saya mau ambil jurusan Sastra Inggris di Unsri. Dengan bahasa Inggris, saya bisa menjual Indonesia ke luar negeri," kata Runner-up 1 Bujang-Dara Riau 2010 ini mantap.
Sumber : Kompas .com
Di atas kedua tangannya, terdapat Bendera Merah Putih. Tatapan matanya penuh percaya diri. Gerakannya lincah dan tegap. Sejurus kemudian, berkibarlah Bendera Merah Putih.
Arty, begitu panggilan pelajar kelahiran 2 Januari 1993 akrab disapa, pada Selasa (17/8/2010) ini diberi kehormatan untuk membawa baki Bendera Merah Putih setelah digembleng selama tiga minggu di Cibubur. "Senang banget bisa tampil di hadapan Presiden dan pejabat-pejabat. Ini pengalaman yang tak terlupakan," ujar siswa kelas III IPA ini kepada Kompas.com dengan berseri-seri.
Arty mengatakan, dirinya memang telah berniat menjadi anggota Paskibraka di Istana Merdeka sejak tahun lalu. Namun, hal itu baru tercapai tahun ini. Sehari-hari, Arty aktif di kelompok marching band milik Pemda Bengkalis. Selama masa pelatihan di Cibubur, Arty mengaku memiliki banyak pengalaman suka-duka.
Sukanya, Arty mengaku mengenal teman-teman dari seluruh provinsi di Indonesia, hingga mendapat pelatihan dan pendidikan tentang paskibraka dan public speaking. Dukanya? "Saya terpisah dari keluarga selama tiga minggu," kata Arty.
Dikatakannya, sejak dikarantina, telepon genggam dan kamera disita panitia. Selama masa latihan, dirinya tidak diperkenankan berkomunikasi dengan keluarga. Bahkan, ibu Arty tak dapat hadir di Istana Merdeka untuk menyaksikannya membawa Bendera Merah Putih. "Dananya tidak ada, kak. Tidak mungkin dipaksa juga. Ya, kan ibu bisa menyaksikannya lewat televisi," ujarnya seraya tersenyum.
Selulus nanti, Arty bercita-cita berkuliah di universitas di ibu kota provinsi di Riau. "Saya mau ambil jurusan Sastra Inggris di Unsri. Dengan bahasa Inggris, saya bisa menjual Indonesia ke luar negeri," kata Runner-up 1 Bujang-Dara Riau 2010 ini mantap.
Sumber : Kompas .com
0 komentar:
Posting Komentar