JOHANNESBURG, — Yang ditunggu-tunggu pun keluar. Jerome Valkcke, Sekjen FIFA, mengumumkan maskot Piala Dunia XIX pada 22 September 2008 di Johannesburg, Afrika Selatan. Maskot itu berwujud seekor macan tutul yang dikartunkan gagah dan rada kocak, Zakumi namanya. "Za" berasal dari potongan kata
Maskot dari kata
Piala Dunia 1970 di Meksiko, muncul maskot Juanito yang bocah bersombrero. Karena sudah mulai terbiasa, pada Piala Dunia 1974 di Jerman Barat muncul dua karakter kocak Tip dan Tap. Masih maskot sosok bocah, Piala Dunia 1978 di Argentina hadir lagi maskotnya, Gauchito dengan kudanya. Piala Dunia 1982 di Spanyol ada maskot Naranjito memegang bola.
Saat Piala Dunia 1986 yang balik ke Meksiko lagi, ada Pique dengan cabai besarnya. Lalu Piala Dunia 1990 Italia, ada Ciao yang bentuknya orang-orangan dari tongkat hijau dengan kepala bentuk bola. Baru saat Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat, muncul maskot anjing Striker. Sementara maskot ayam jantan Footix ada di Piala Dunia 1998 Perancis. Piala Dunia 2002 di Korea dan Jepang, muncul maskot tiga makhluk luar angkasa aneh-anehan: Ato, Nik, dan Kaz. Lalu maskot singa Goleo di Piala Dunia 2006 di Jerman.
Sosok Zakumi yang ciptaan desainer Andries Odendaal "memiliki" tanggal lahir 16 Juni 1994—sebagai hari peringatan penghapusannya politik buruk apartheid. Ide pemilihan leopard sebagai maskot mengingat hewan predator ini terkenal trengginas, gesit, kuat, gigih, cerdik, pandai memanjat, dan juga penyergap ganas. Bayangkan, macan dewasa soliter berbobot 60-an kilogram dan panjang 2,5 meter ini mampu memanggul mangsanya yang sebesar dan seberat 1,5 kali ukuran tubuhnya. Di Afsel, teman-teman liarnya Zakumi digelari
Sebagai pemangsa liar yang soliter, macan tutul (
Sebab, Afsel sebagai habitat satwa liar "big five"—badak, kerbau liar (
Leopard ini sesungguhnya pemangsa dan satwa teroris. Persebarannya sudah ada sejak lama sekali, karena macan tutul kini hidup tersebar dari Afrika sampai ke India, lalu hidup juga di belahan Asia Tenggara, serta hidup liar di hutan Korea serta hutan rusak di Jawa, ya Pulau Jawa.
"Macan tutul itu bukan harimau loreng sumatera. Macan tutul hanya ada di Jawa, tidak hidup di hutan Sumatera dan Kalimantan. Macan tutul sumatera dan kalimantan itu macan dahan dari spesies
Sebagai pakar mamalia dan khususnya
Kalau di Afsel kini
2 komentar:
Info yang bagus sobat.....
kapan Indonesia bisa jadi tuan rumah Piala Dunia....????
Posting Komentar