Bagaimana pesawat bisa terbang
Pesawat terbang merupakan salah satu teknologi abad-21 yang mengubah wajah dunia. Teknologi ini sudah dimulai sejak jaman Leonardo Da Vinci. Sungguh teknologi ini menjadi satu perhatian tersendiri bagi setiap mata dibelahan bumi ini. Teknologi dengan risiko tertinggi. Teknologi yang merupakan integrasi dari berbagai disiplin ilmu. Mulai dari sains, rekayasa, seni, sosial, ekonomi, dan politik keamanan.
Pesawat terbang adalah terminologi umum yang terdiri dari dua klasifikasi yaitu pesawat udara dan pesawat antariksa. Pesawat udara adalah pesawat yang terbang dilingkungan atmosfer bumi. Jenis inilah yang sering kita lihat dan gunakan setiap saat untuk berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Pengemudinya disebut pilot. Sementara pesawat antariksa adalah wahana yang terbang diluar atmosfer bumi. Pengemudinya biasa disebut astronot. Pesawat antariksa yang ada saat ini antara lain dimiliki Negara AS, China, Eropa, dan Rusia.
Gaya aerodinamika penyebab pesawat bisa terbang
Pesawat udara bisa terbang dikarenakan adanya gaya-gaya aerodinamika yang bekerja berupa (lift) gaya angkat, (thrust) gaya dorong, (drag) gaya hambat yang bekerja pada pesawat. Darimana gaya-gaya ini muncul? Pada umumnya, gaya-gaya aerodinamika ini muncul akibat pergerakan pesawat terhadap fluida udara.
Lift (gaya angkat)
Gaya angkat muncul karena adanya perbedaan kecepatan antara permukaan atas dan bawah sayap. Kecepatan aliran udara diatas sayap lebih cepat daripada permukaan bawahnya. Nah, mungkin muncul pertanyaan menarik dibenak Anda, mengapa kecepatan udara dipermukaan atas sayap lebih besar dibandingkan permukaan bawah sayap? Perlu diketahui, apabila kita mengambil sebuah penampang sayap pesawat maka kita mendapati bahwa bentuk penampang sayap dua dimensi berupa kurvatur seperti dibawah ini.
Penampang 2D sayap pesawat (airfoil)
Penampang 2D dari sayap pesawat seperti diatas dalam dunia dirgantara disebut airfoil. Hukum Bernoulli memberikan keterangan bahwa kecepatan berbanding terbalik dengan tekanan. Oleh karena itu, sebagai konsekuensi adanya perbedaan kecepatan pada permukaan sayap atas dan bawah pesawat maka akan ada perbedaan tekanan udara yang terjadi diantara kedua permukaan tersebut. Karena kecepatan permukaan atas lebih besar maka sebaliknya tekanan akan lebih kecil, sementara permukaan bawah akan berkebalikan sifat dengan permukaan atas.
Thrust (Gaya dorong )
Gaya angkat menyebabkan pesawat terangkat. Lantas bagaimana pesawat bergerak maju? Inilah yang disebut gaya dorong (thrust). Gaya dorong pesawat dapat mendorong pesawat sehingga mampu bergerak maju. Ketika pesawat hendak tinggal landas, gaya ini memiliki peranan yang sangat besar. Karena untuk bisa cukup terangkat maka diperlukan kecepatan minimal dari dorongan mesin sehingga nantinya resultan tekanan yang terjadi dipermukaan sayap positif dan mampu menerbangkan pesawat.
Ketika terbang diatas udara, mesin ini diperbolehkan mati salah satu atau bahkan semuanya. Jadi, jangan heran apabila ada mesin pesawat mati ditengah-tengah perjalanan. Akan tetapi, pilot harus tahu dan bisa mengendalikan pesawat sesuai prosedur regulasi penerbangan internasional. Contoh kasus mesin mati ini adalah pesawat jatuh dibengawan solo tahun 2003. Satu korban tewas yaitu pramugari, itu karena kecerobohan dia melompat dari pesawat sebelum landing selesai.
Drag (gaya hambat)
Gaya hambat ini adalah konsekuensi pergerakan pesawat di udara. Sebetulnya tidak hanya pesawat, semua benda yang bergerak dilingkungan atmosfer bumi akan dikenai gaya hambat. Oleh karena itu, gaya ini tidak bisa dihilangkan. Pasti ada. Hanya bisa dikurangkan. Contoh gaya hambat pada pesawat misalnya adalah gaya hambat akibat adanya gesekan permukaan pesawat dengan udara biasa disebut skin friction drag.
0 komentar:
Posting Komentar