City memang dominan sejak menit awal. Dengan penguasaan bola dan variasi umpan, mereka mampu menekan Liverpool dari berbagai penjuru.
Sayang, itu tak lantas diikuti dengan munculnya banyak peluang karena Liverpool bertahan dengan rapi dan disiplin. Dalam sejumlah kesempatan, umpan krusial atau tembakan City mental diblok pemain "The Reds".
Hasilnya, nyaris tak ada peluang berarti sampai Gareth Barry memastikan City unggul lebih dulu melalui golnya pada menit ke-13. Berada di tengah kotak penalti, ia berhasil menjangkau umpan James Milner dan mengirimnya masuk ke gawang Pepe Reina.
Gol itu membuat City lebih percaya diri dan tenang. Itu terlihat dengan nyamannya mereka menggulirkan bola dari satu sisi lapangan ke sisi lainnya untuk mencari celah menyerang.
Namun, City tetap kesulitan menciptakan peluang karena Liverpool tampil begitu kompak dan disiplin, terutama saat dalam posisi bertahan. Dalam sejumlah usaha, umpan krusial atau eksekusi City kandas dibuang pemain Liverpool.
Pada menit ke-30, misalnya, Tevez menguasai bola di kotak penalti lawan dan kemudian mencoba melepaskan tembakan. Namun, bola berhasil dibuang oleh pemain Liverpool.
Selain mencoba melakukan penetrasi, City juga menguji peruntungan mereka dengan tembakan-tembakan jarak jauh. Namun, City bermasalah dengan akurasi sehingga usaha mereka dengan cara ini tak satu pun menyasar gawang Reina.
Di tengah tekanan itu, Liverpool masih mampu menciptakan ancaman serius ke gawang Joe Hart. Pada menit ke-34, misalnya, David Ngog melepaskan tembakan akurat, yang sayangnya terlalu lemah sehingga mudah saja diamankan Hart.
Memasuki babak kedua, City meningkatkan intensitas serangannya. Ketika menyerang, semua lini memberi dukungan dan ketika kehilangan bola mereka ngotot merebutnya kembali dan langsung melancarkan serangan.
Mereka pun berhasil menggandakan keunggulan melalui Carlos Tevez pada menit ke-52. Dari depan mulut gawang Liverpool, Tevez menyambut bola sundulan Micah Richard dan mengirimnya masuk ke tengah gawang Reina.
Gol itu memaksa Liverpool mengendurkan serangan demi menambah daya gempur. Mereka pun berhasil memaksa City mundur dan menciptakan sejumlah peluang. Pada menit ke-53, misalnya, memanfaatkan bola muntah hasil tembakan Steven Gerrard yang membentur tiang, David Ngog melepaskan tembakan akurat, yang sayangnya masih bisa diamankan Hart.
Liverpool kemudian mencoba mempertahankan tekanan mereka. Namun, City tak tinggal diam. Pada menit ke-65, Adam Johnson berhasil menguasai bola dan mencoba menggiringnya sendirian ke wilayah musuh.
Ia berhasil melewati kawalan sejumlah pemain lawan, tetapi akhirnya dijatuhkan Martin Skrtel di kotak penalti pada menit ke-65. Tanpa ampun, wasit Philip Dowd menunjuk titik putih. Tevez yang dipercaya melakukan eksekusi sukses mengecoh Reina dan memperbesar keunggulan timnya menjadi 3-0.
Gol itu tak mengubah permainan. Kedua kubu tetap ngotot menyerang dengan City tampak lebih dominan. Namun, aksi serbu mereka tak membuahkan gol sampai peluit berbunyi panjang.
Selama 90 menit, City menguasai bola sebanyak 55 persen dan menciptakan tiga peluang emas dari 12 percobaan. Adapun, Liverpool melepaskan lima tembakan akurat dari 18 usaha. (*)
Susunan pemain:
City: 25-Joe Hart; 19-Joleon Lescott, 4-Vincent Kompany, 28-Kolo Touré, 2-Micah Richards; 18-Gareth Barry, 34-Nigel De Jong, 42-Yaya Toure (5-Pablo Zabaleta 85); 7-James Milner, 32-Carlos Tevez (27-Jo 85), 11-Adam Johnson
Liverpool: 25-Pepe Reina; 5-Daniel Agger, 37-Martin Skrtel, 23-Jamie Carragher, 2-Glen Johnson; 14-Milan Jovanovic (12-Dani Pacheco 86), 21-Lucas, 8-Steven Gerrard, 18-Dirk Kuyt; 9-Fernando Torres (19-Ryan Babel 78), 24-David Ngog
0 komentar:
Posting Komentar