JAKARTA, — Akibat tak kunjung mengantongi izin dari pihak kepolisian, PT Liga Indonesia memutuskan untuk memindahkan lokasi penyelenggaraan final Piala Indonesia 2010. Stadion Manahan, Solo, ditunjuk menggantikan Stadion Delta Sidoarjo untuk menggelar partai final 1 Agustus nanti.
"Kami mendapatkan konfirmasi dari pihak kepolisian Jawa Timur (Jatim) untuk tidak melakukan pertandingan tersebut di Sidoarjo," ungkap Sekretaris PT Liga Indonesia, Tigorsalomon Boboy, Rabu (28/7/2010).
Boboy mengatakan, pihak kepolisian Jatim tak memberikan izin karena penyelenggaraan final bertepatan dengan pemilihan umum kepala daerah (pilkada) di Surabaya.
"Sebenarnya bukan masalah keributan antarpendukung, tetapi karena ada penyelenggaran pilkada di Surabaya. Jadi, pihak kepolisian tidak mau ambil risiko untuk menggelar partai final di Jatim," papar Boboy.
"Dari awal, kami memang telah mempersiapkan dua alternatif, yaitu Sidoarjo dan Manahan. Jadi, kepindahan ini sebenarnya sudah kami antisipasi sebelumnya," tambahnya.
Meskipun telah menunjuk Stadion Manahan menjadi tempat penyelenggaraan final, PT Liga Indonesia masih dipusingkan dengan masalah perizinan. Pasalnya, hingga detik ini, PT Liga Indonesia belum mengantongi hal itu (izin).
"Kami sedang mengurus perizinan. Namun, karena Stadion Manahan sudah menjadi salah satu alternatif, kami rasa soal perizinan tidak begitu sulit," ungkap Boboy.
Selain menyelenggarakan partai final, di Stadion Manahan juga akan dihelat pertandingan memperebutkan peringkat ketiga.
Sriwijaya FC sudah memastikan partai final setelah mengalahkan Persipura Jayapura 5-3 lewat drama adu penalti. Lawan Sriwijaya akan menunggu partai semifinal lainnya antara Arema Indonesia dan Persik Kediri, malam ini.
"Kami mendapatkan konfirmasi dari pihak kepolisian Jawa Timur (Jatim) untuk tidak melakukan pertandingan tersebut di Sidoarjo," ungkap Sekretaris PT Liga Indonesia, Tigorsalomon Boboy, Rabu (28/7/2010).
Boboy mengatakan, pihak kepolisian Jatim tak memberikan izin karena penyelenggaraan final bertepatan dengan pemilihan umum kepala daerah (pilkada) di Surabaya.
"Sebenarnya bukan masalah keributan antarpendukung, tetapi karena ada penyelenggaran pilkada di Surabaya. Jadi, pihak kepolisian tidak mau ambil risiko untuk menggelar partai final di Jatim," papar Boboy.
"Dari awal, kami memang telah mempersiapkan dua alternatif, yaitu Sidoarjo dan Manahan. Jadi, kepindahan ini sebenarnya sudah kami antisipasi sebelumnya," tambahnya.
Meskipun telah menunjuk Stadion Manahan menjadi tempat penyelenggaraan final, PT Liga Indonesia masih dipusingkan dengan masalah perizinan. Pasalnya, hingga detik ini, PT Liga Indonesia belum mengantongi hal itu (izin).
"Kami sedang mengurus perizinan. Namun, karena Stadion Manahan sudah menjadi salah satu alternatif, kami rasa soal perizinan tidak begitu sulit," ungkap Boboy.
Selain menyelenggarakan partai final, di Stadion Manahan juga akan dihelat pertandingan memperebutkan peringkat ketiga.
Sriwijaya FC sudah memastikan partai final setelah mengalahkan Persipura Jayapura 5-3 lewat drama adu penalti. Lawan Sriwijaya akan menunggu partai semifinal lainnya antara Arema Indonesia dan Persik Kediri, malam ini.
0 komentar:
Posting Komentar